Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2019

Proses Dalam Pernikahan Dayak Ma'anyan

Gambar
hy semua..., Kali ini saya akan menceritakan tentang proses dalam pernikahan dayak ma'anyan m enurut adat istiadat yang sudah turun temurun di daerah saya. Jadi dalam proses pernikahan haruslah melalui prosesi yang disebut dengan Pemenuhan Hukum Adat, dimana ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita dan kedua belah pihak kepada para tetua adat. dan b erikut proses proses yang harus dilewati :  1.  Natas Ban'nyang   adalah ketika calon mempelai pria dan sanak saudaranya akan datang ketempat mempelai wanita, maka ia harus melalui proses natas ban'nyang atau memutuskan penghalang gerbang yang dipasang oleh keluarga calon mempelai wanita. ritual ini menggunakan bahasa yang lebih klasik lagi yang disebut dengan bahasa pangun'raun ( beda dari bahasa gue sehari-hari) dalam proses ini, selain dilakukan pembicaraan adat singkat, anda akan disuguhkan minuman Tuak asli buatan para sesepuh suku. Ketika proses ini ...

Aturan Hukum Adat Dayak Ma'anyan

Gambar
Pada artikel kali ini akan membahas tentang aturan  hukum adat dayak ma'anyan yang masih berlaku. Sihala adalah suatu adat dayak Ma’anyan yang berfungsi mengatur kehidupan seseorang di dalam pergaulan di tengah masyarakat.  Bayar ampang adalah suatu adat yang berlaku di dalam suatu masyarakat yang mengatur relasi atau hubungan dengan orang lain, di mana hubungan itu harus baik dan tidak dicemari oleh perbuatan kotor. Palas ampang adalah suatu adat yang mengatur kehidupan seseorang didalam menjalani relasi dengan sesama di dalam hubungan dengan masyarakat, dan Supaya wanita itu masih diterima tinggal di kampung tersebut. Utang adalah salah satu adat dayak Ma’anyan yang mengatur pola tingkah laku atau relasi dengan orang lain di dalam suatu masyarakat. Tungu merupakan adat dayak Ma’anyan yang tetap dipakai sampai saat ini karena mempunyai pengaruh yang positif bagi masyarakat yang mana adat ini mengatur kehidupan seseorang di dalam menjalin relasi dengan sesama di da...

Mengenal Tari Wadian Bawo

Gambar
Mengenal tarian Bawo. Berdasarkan catatan Tjilik Riwut dalam bukunya ”KALIMANTAN MEMBANGUN, Alam dan Kebudayaan”, penerbit PT. Tiara Wacana Yogyakarta, halaman 474-475, asal mula Wadian Bawo adalah dari cerita rakyat suku Dayak Ma’anyan sebagai berikut : Alkisah, tersebutlah sebuah kampung bernama Tenong Ranayab di daerah tanah tinggi Bawo yang dikepalai seorang Pembekal bernama Datu Too. Datu Too memiliki seorang anak laki-laki yang sangat gemar berburu bernama Lala. Lala dikenal masyarakatnya sebagai pemuda yang mengagumkan karena kekuatan tubuhnya, cita rasa berkeseniannya yang sangat tinggi dan kesaktiannya yang luar biasa. Suatu kali dia mendemonstrasikan keahliannya berburu dari awal sampai akhir dalam bentuk tarian. Tarian inilah yang kemudian menjadi bakal Wadian Bawo. Dan dalam perkembangan selanjutnya, Tarian Wadian Bawo yang juga dikenal sebagai Tari Galang Bawo ini tumbuh menjadi tari sakral khas kaum lelaki yang bangga mempertunjukkan keahlian berburu, k...

Mengenal Tari Wadian Dadas

Gambar
Selamat datang di bero.web.id kali ini saya memperkenalkan tarian wadian dadas atau tarian dadas suapaya lebih dikenal lagi oleh teman teman semua.  berikut cerita :  Tari Wadian Bawo dan Ganggereng kian meluas di banyak desa pada berbagai kalangan suku yang ada. Kekaguman orang kepada kepahlawanan penduduk Sarunai kian berkembang seiring tumbuhnya tari Ganggereng. Namun kekaguman kepada Wadian Bawo dengan tampilnya sosok Lala yang perkasa ternyata jauh lebih memukau. Akibatnya deman Lala dan Wadian Bawo kian menyebar kemana-mana. Sampai akhirnya, pada tahun 1540, tersebutlah seorang wanita bernama Ineh Payung Gunting yang sangat berambisi menandingi kepiawaian, keperkasaan dan kesaktian Lala dengan wadian Bawo yang sangat dibanggakannya. Apa yang terjadi? Pergilah Ineh Payung Gunting keluar kampung menuju suatu tempat yang sangat baik untuk bertapa di Bukit Baratus alias Pegunungan Meratus. Tidak ada niat lain kepergian wanita cantik itu kecuali untuk mencari k...

Cerita Danau Malawen Kumbang Bernaung

Gambar
Kumbang Bernaung Dusun Sanggu adalah perkampungan kecil di tepi danau. Di pinggiran hutan di tepi dusun ini hidup sebuah keluarga yang sangat sederhana. Keluarga ini hanya memiliki anak tunggal, berjenis kelamin laki-laki bernama Kumbang Bernaung. Kehidupan kelurga Kumbang Bernaung adalah bercocok tanam, mencari ikan di sungai dan danau serta berburu untuk memenuhi kebutuhan daging. Dengan demikian kehidupan yang berjalan adalah kehidupan yang sangat bersahaja dan sangat mengandalkan kemurahan alam. Meskipun begitu kehidupan mereka berjalan sangat memuaskan, alami dan sangat berkecukupan karena kekayaan alam sangatlah melimpah mencukupi kebutuhan Kumbang Bernaung adalah anak yang patuh kepada orang tuanya. Anak ini tumbuh menjadi lelaki muda yang gagah, tampan dan bersahaja. Lamban laun anak muda ini merasakan perubahan besar dalam dirinya sehingga mulai merasakan apa arti kehidupan. Singkat kata, mulailah dia menginjak awal masa remaja.  Pada suatu ketika tersiarla...

Peninggalan Belanda Di Ampah Kota

Gambar
Jembatan Belanda di Ampah Lokasi jembatan di atas Sungai Karau, tidak jauh dari pusat kota Ampah. Hingga saat ini masih difungsikan, walau tidak secara maksimal. Jembatan ini dibuat pada masa kolonialisme Belanda dan terbuat dari bahan yang didominasi kayu ulin, yang diperkuat dengan besi. Kini jembatan baru sudah dibangun, sekitar tahun 1990an yang lebih kokoh dan kuat dari bahan besi dan beton cor. Saat ini bangunan jembatan lama hanya untuk pejalan kaki atau kendaraan roda dua. Menurut informasi jembatan ini dibangun pada tahun 1928-an, sebagai infrastruktur yang menghubungkan Banjarmasin dengan wilayah di utara, seperti Muara Teweh dan Puruk Cahu. Sumber :  dok. Balai Arkeologi Kalimantan Selatan hanya ingin berbagi :)

Perkawinan Adat Dayak Ma'anyan

Gambar
1. Adu Pamupuh/ Pertunangan Yang dimaksud dengan adu pamupuh adalah perkawinan yang dilakukan oleh orang tua dari kedua belah pihak mempelai yang merestui hubungan pasangan tersebut yang disaksikan oleh Mantir serta pangulu, akan tetapi mereka tidak boleh berkumpul sebagai suami-istri. Hal inilah yang disebut pertunangan , sedangkan upacara perkawinan sebenarnya masih mempunyai tenggang waktu yang telah disepakati secara bersama-sama oleh kedua belah pihak 2.  Adu Ijari/Mitun / Kawin Lari Adu Ijari adalah perkawinan yang di lakukan oleh dua sejoli yang melarikan diri, serta minta dikawinkan oleh wali (usbah/asbah) dari salah satu pihak dari calon mempelai,serta tidak kepada orang tua sendiri. Biasanya pasangan yang Ijari itu menyerahkan bukti berupa cincin, kalung dan sebagainya sebagai bukti bahwa mereka ingin kawin. Ijari terjadi karena ketidak cocokan diantara orang tua, namun kedua mempelai memaksa ingin kawin. 3. Adu Pangu’l Adalah sebuah perkawina...